Kalau ada yang melangkah keluar dari masa lalu yang menghantui saat ini, bolehkah kita menghapuskannya ?
Bolehkah kita menganggapnya enggak pernah ada dan enggak pernah jadi bagian dari hidup kita ?
Bukankah hidup kita sekarang berbeda dengan hidup kita beberapa saat, minggu, bulan, atau tahun yang lalu ?
Atau atas nama nostalgia, kita tidak boleh sama sekali menghapus kannya . kita tidak berhak mengubah masa lalu . karena itu, kita tidak boleh sama sekali menghapuskan apa yang telah terjadi. (diambil dari majalah Chic)
mungikn banyak pertanyaan dan pernyataan seperti itu yang muncul dibenak kita ketika seseorang dimasa lalu kembali hadir di kehidupan kita. saat kita sudah mulai terbiasa dengan ketidak adaan "dia" . aneh rasanya jika "dia" kembali hadir . tapi seperti statement majalah yang saya baca kemudian saya tulis diatas, kita tidak berhak sedikitpun merubah kenangan itu, apalagi menghapuskannya.
namun yang salah adalah ketika kita justru meniunggalkan orang-orang baru yang berusaha mengisi kehidupan kita yang kosong setelah kepergiannya . tak ada yang salah dari orang baru maupun dari orang lama . yang salah hanyalah pemikiran kita yang terlalu mengerucut .
ada sebuah cerita yang menunjukkan bahwa kisah lama, biarlah jadi kisah lama . dan yang perlu diperbaiki adalah sikap lama menjadi sikap baru yang lebih baik untuk merajut kisah baru dengan orang-orang baru .
"Alkisah, seorang pemuda bernama Eru sangat mencintai gadis bernama Amo. berawal dari kisah cinta monyet, mereka berdua menjalin kasih sejak usia 12 tahun. saling ketertarikan antara mereka begitu kuat. dan tak ada yang dapat memisahkan mereka kala itu. suatu hari, keduanya mengikrarkan janji untuk selalu bersama. Eru dan Amo. di usia mereka yang baru menginjak 15 tahun, mengucapkan janji suci disebuah pematang sawah dengan semilir angin dan terik senja sebagai saksi. Eru berjanji akan selalu ada untuk Amo. menemani Amo kapanpun dibutuhkan. dan Amo berjanji, akan menyayangi Eru dan tak akan meninggalkan Eru selamanya. sebagai pengikat mereka, Eru mengeluarkan statement, jika Amo meninggalkan Eru, maka Eru tak akan menunggu Amo sampai kapanpun. inilah titik keegoisan Eru. tapi ini semua dilakukan agar Amo tak pernah pergi.
tahun berganti tahun. sudah 10 tahun Eru dan Amo bersama. meskipun belum saling mengikat. mereka kemana-mana bersama. menyelesaikan semuanya bersama-sama. tiap ada masalah selalu dirundingkan bersama-sama. memang 4 tahun belakangan Eru harus keluar kota dan menuntut ilmu di Negeri Awan. demi meluluskan cita-cita kedua orang tuanya. tapi mereka berdua tak pernah putus berkomunikasi.
di tahun kelima, akhirnya Eru pulang setelah mendapatkan ijazah kelulusannya. dengan predikat cumlaude. betapa bangganya Amo. kemudian, Eru mencoba peruntungan. dicarinya pekerjaan disana-sini. akhirnya ada pekerjaan yang cocok untuk Eru. Juru Tulis Istana. baru setahun bekerja, Eru sudah mantap untuk meminang Amo. dengan kesungguhan hati datangalah ia kerumah Amo.
namun apa yang terjadi. yang dilihatnya sepasang janur kuning melengkung disana. dan ternyata Amo menikah dengan Arioso. betapa terpukulnya Eru. tapi ia bangkit. sesuai janjinya yang terakhir. ia pergi dan tak akan pernah mewnunggu. karena ia menyadari ia tak akan pernah bisa lagi bersama Amo.
2 tahun berlalu. Eru bertemu dengan Jani. setelah sebulan berkenalan dan dirasa cukup meyakinkan. akhirnya kali ini, Eru mencoba untuk melamar jani. ini dilakukannya tanpa menunggu lagi. karena belajar dari pengalaman dengan Amo, ia tak akan menunggu lagi. akhirnya lamaran itu diterima dan Eru pun menikah Dengan Jani.
17 tahun berlalu. Eru dan jani semakin Bahagia. mereka sudah memiliki putri dan putra. Satu putri bernama Lou, dua putra kembar bernama Cha dan Fha. Eru dengan bijaksana mengajarkan akan kisahnya agar dipelajari. Jani menyetujuinya karena ia telah mengetahui cerita itu sebelumnya. ketiga anaknya semakin mengerti akan kondisi kedua orang tuanya. penuh perjuangan baik cinta, karir dan keluarga. semua itu butuh proses. keluarga yang bahagia. the end .
sebenarnya ingin itu yang ditulis cerita ini. tapi ternyata kisah berkata lain. ada sebuah cerita lagi. Amo datang setelah pernikahan itu menjalani tahun ke 19. menangis AMo di depan Eru dan Jani. mengatakan bahwa Arioso telah sangat jahat padanya. dan meninggalkannya.
tak ada kata dilema pada hati Eru. yang dikatakannya. Amo adalah masa lalu. yang tak akan pernah terhapus ataupun dihapus. hanya saja tak akan ada pengulangan. karena Jani telah menjadi kisahnya yang baru yang akan terus dibina.
akhirnya, Amo pergi entah kemana."
pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah itu adalah kita tidak bisa merubah apapun dari masa lalu. yang perlu dilakukan ketika masa lalu itu kembali datang, biarlah jadi masa lalu, jangan sakiti orang-orang baru dengan menganggapnya tidak penting karena kehadiran orang dimasa lalu. karena, kita tidak tahu apa yang akan jadi masa depan kita.
kalo gw pribadi sih. gw akan terima orang-orang baru. siapapun itu. dan apapun yang ia lakukan pada kita. karena enggak ada yang salah dengan mencoba kisah baru dengan orang baru. yang salah adalah kalo kita terus terpaku pada masa lalu padahal kita tak bisa meraih apa-apa.
pernah inget gak sih? ada yang bilang kalo "hal terjauh yang tak bisa diraih adalah MASA LALU." ya itu benar sekali. meskipun hanya satu detik di masa lalu. kita tak akan bisa kembali. dan meskipun hanya satu detik sebuah kenangan dimasa lalu. kita tetap tak akan bisa mengubahnya.
Jakarta, 5 Mei 2009
^_C.I.E.L_^
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
wah menarik sekali postingannya. tentang masa lalu!!! emang ada yang salah dengan masa lalu ya? kt seorang teman pernah terikat dengan masa lalu dia bilang ke gue, "selain masa lalu apa yang lo punya?"
BalasHapustukeran link donk !!!
wah . kak . enggak akan bisa kita hidup tanpa masa lalu . selayaknya sejarah . yang terus kita pelajari . kisah diatas itu kisah nyata lho .
BalasHapusemm . tukeran link apaan ?