Kamis, 02 Juli 2009

Kisah Cintaku . (Seandainya Aku Harry Potter)

Seandainya aku adalah Harry Potter.
Anak lelaki yang bertahan hidup.
Yang istimewa dengan luka sambaran kilat didahinya.
Mungkin akan kubuat kau mengerti,
akan perasaan yang telah aku rasakan jika bersamamu.
Membayangkanmu,
menghampiriku dengan menunggang Firebolt,
atau mungkin Hippogriff milik Hagrid.

Aku tak berani menghayal terlalu banyak.
Karena ternyata Ramuan Linglung dari Profesor Snape,
membuatmu lupa akan hadirku disisimu.
Hingga kau selalu dan selalu mengeluhkanku.

Padahal, tak ingatkah kau saat kita berada di Shrieking Shack,
kau memantrai perkamen-perkamen itu,
untuk mengatakan padaku bahwa kau mencintaiku.

Kau secerdas Hermione Granger,
namun kau sepenakut Ron Weasley.
Tak berani mengatakan apa-apa.
Meskipun secara sengaja kuteteskan Veritaserum pada Jus Labumu.

Tapi aku tak kecewa.
Berharap kau berubah menjadi lebih baik.
Karena harusnya kau tahu.
Meskipun aku harus menggunakan Jubah Gaib untuk menemuimu,
dikegelapan malam dibawah Dedalu Perkasa,
aku akan senantiasa menantimu bertransformasi menjadi Animagi,
apapun bentukmu.

Meskipun lagi-lagi kau menganggap omonganku hanya sampah,
seperti kata-kata Luna yang selalu membicarakan Snorkak Tanduk Kisut-nya.
Namun aku selalu jujur, kukatakan dengan indah.
Bahwa aku mencintaimu.
Meskipun aku harus mengambil telur dibawah eraman Naga Ekor Berdiri Hungaria.
Karena aku ingin selalu membuktikan padamu,
bahwa aku benar-benar mencintaimu.
Setulus hati, seperti Sihir kuno milik Lily Potter.

Namun, lagi-lagi kau mempertanyakannya.
Tak pernah kau terpikir, bahwa aku benar-benar menyayangimu.
Walaupun tak kuungkapkan dengan Mantra-mantra apapun.
Yang kuinginkan kau hanya yakin padaku.

Setelah kau yakin padaku,
maka akan kuminta waliku,
Sirius Black untuk meminangmu untukku.
Namun itu tak akan pernah terjadi, bukan ?
Karena kau meninggalkanku.
Seperti para Penyihir yang menyeberang ke Golongan Hitam,
kemudian menyiksa Muggle-muggle dengan Kutukan Tak Termaafkan.
Aku kecewa.
Kau membuangku,
seperti Lord Voldemort yang tak mengakui Tom Riddle ayahnya.
Dan kau menyakitiku,
seperti Lord Voldemort yang menyerang dengan Kutukan Avada Kedavra.
Dan kau terus menghinaku,
seakan-akan aku Squib yang tak pantas untukmu.
Dan atau aku hanya berkhayal.

Mungkin pikiranku sudah mulai tidak waras.
Mungkin juga pengaruh Dementor penjaga Azkaban yang mempengaruhiku.
Tapi seandainya aku digigit Fenrir Grey-back pun,
Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku tetaplah manusia biasa.
Aku bukan Pangeran Berdarah Campuran.
Juga bukan Auror yang senantiasa menjaga perdamaian.

Aku hanyalah wanita biasa,
yang menghayalkan jika aku seorang Harry Potter.
Karena kupikir, kehilanganmu terlalu sulit buatku.
Karena kau bukan Tiga Bersaudara, pemilik Deathly Hollows.
Kau tak memiliki Tongkat Elder.
Kau juga tak memiliki Batu ataupun Jubah Ghaib.
Karena itu, kau memeluk kematian dengan indah.
Dengan mengatakan sayang padaku, untuk yang terakhir kalinya.

Selamat jalan Penyihirku.
Siapkan saja Portkey untukku menuju surga.
Karena aku akan menyusulmu kesana.

^_^cielpelangibiruyangbukanpenyihir^_^
Dengan semangat baru.
Jember, 2 Juli 2009.

2 komentar:

  1. LIKE THIS .

    semangat cil !!

    meskipun kau bukan penyihir seperti harry potter
    tapi kau seperti harry potter si penyihir . .
    menyihirku dengan puisi-puisimu hingga aku hadir dalam lingkaran sihir puisimu
    yang membuatku hampir, hampir saja
    lupa kalau aku bukan di dunia penyihir.

    BalasHapus