Aku dan Kamu sudah berteman sejak lama .
sejak awal bertemu mereka saling bertukar informasi . apa saja . dan juga mereka saling berbagi cerita . tentang apa saja .
suatu ketika Aku melihat seseorang dikejauhan sana . besinar indah dan menyilaukan . hum . siapa dia ?
ya . benar sekali . Dia adalah Matahari .
Aku si Bayang-bayang berkata pada Kamu .
"Kamu, kenalin donk ke Dia ."
lalu Kamu menjawab .
"Enggak boleh ."
"Kenapa ?" tanya Aku lagi .
"Pokoknya enggak boleh ." kata Kamu .
akhirnya Aku menyerah . dibiarkan semua itu . disimpannya wajah Dia si Matahari . meskipun terlampau jaud dipandang . AKu tetap memandang Dia dikejauhan .
lambat lambat . Dia mulai hilang di benak AKu . dilupakannya akan kenangan pernah bertemu dengan Dia si Matahari .
akan tetapi babak baru dimulai .
suatu ketika . dengan lelah yang masih menetes . Aku dan Kamu pulang bersama . setelah menghabiskan tegukan kegilaan bersama-sama . Aku dan Kamu berjalan bersama . memasuki kawasan dimana biasa si Dia muncul .
awalnya hanya aku yang bahagia karena Kamu melihat Diasiorangberbeda . seorang yang dipagi hari menggores luka .
tiba-tiba saja Kamu menghapus luka itu .
kemudian Kamu pergi meninggalkan Aku .
ya sudahlah . batin aku . asalkan Kamu bahagia apa sih yang tidak . kemudian tak beberapa lam Kamu datang . dengan wajah cemberut . ditemui lagi Aku . dikatakannya pada Aku bahwa ada yang ingin berkenalan . si Tuan Raja .
Aku terkejut . mana mungkin ?
tapi memang itulah yang terjadi .
si Tuan Raja ingin berkenalan dengan Aku .
lalu . berkenalanlah mereka . sebuah perkenalan singkat .
sudah banyak perjalanan yang dilalui oleh Aku, tiba-tiba muncul pengakuan Kamu bahwa si Tuan Raja adalah Dia si Matahari yang dulu ditunggu oleh Aku si Bayang-bayang .
Aku terkejut .
tak disangkanya takdir menulis demikian .
namun cerita si AKu dan si Dia ternyata cukup rumit .
disuatau malam . tiba-tiba saja Aku berkata "Kamu, suka dengan Dia ?"
Kamu terkejut . sambil menangis dan bercerita pada Aku, Kamu menjelaskan semuanya .
dan saat itu . Ketika Aku tahu bahwa Kamu menyayangi Dia . Aku memutuskan untuk merebutnya .
Jakarta, 20 Mei 2009
.ciel.
Rabu, 20 Mei 2009
Senin, 18 Mei 2009
Sesabar Angin yg Memainkan Melodi di Rambutmu .
sesabar angin yang bermain di sekelilingmu .
aku menunggumu . hingga kau menoleh padaku .
dengan benar-benar menoleh .
sesabar angin yang memainkan melodi untuk ranting-ranting cuaca .
aku duduk menyabar . hingga kau datang menghampiriku .
benar-benar menghampiriku .
sesabar angin yang membawa titik-titik air surgawi .
aku menghabiskan darahku untukmu .
hingga kau sadar aku ada .
benar-benar sadar .
sesabar angin yg memainkan melodi di rambutmu .
aku akan selalu menjadi pujangga untukmu .
meski kesal hatimu mendengar dan melihatku .
hingga kau benar-benar yakin . bahwa aku mencintaimu .
benar-benar yakin .
Jakarta, 19 Mei 2009
.ciel.
aku menunggumu . hingga kau menoleh padaku .
dengan benar-benar menoleh .
sesabar angin yang memainkan melodi untuk ranting-ranting cuaca .
aku duduk menyabar . hingga kau datang menghampiriku .
benar-benar menghampiriku .
sesabar angin yang membawa titik-titik air surgawi .
aku menghabiskan darahku untukmu .
hingga kau sadar aku ada .
benar-benar sadar .
sesabar angin yg memainkan melodi di rambutmu .
aku akan selalu menjadi pujangga untukmu .
meski kesal hatimu mendengar dan melihatku .
hingga kau benar-benar yakin . bahwa aku mencintaimu .
benar-benar yakin .
Jakarta, 19 Mei 2009
.ciel.
Dua Detik Pertemuan Antara Matahari dan Bayang-bayang .
Suatu malam .
Bayang-bayang merindukan Matahari . padahal dia tahu . bahwa Matahari hanya akan datang di pagi hari .
tapi bayang-bayang tidak peduli .
ditulisnya sebait puisi untuk Matahari .
dikirimkannya lewat Angin yang lewat .
awan mendung menertawainya .
berkata karena tak mungkin Matahari akan datang . selama apapun bayang-bayang menunggu . Mathari enggak akan datang .
tapi bayang-bayang tetap menunggu .
satu menit . dua menit .
lima menit . Matahari lewat didepan bayang-bayang . sekilas .
dua puluh lima menit .
tiga puluh menit . Matahari turun dari persenbunyiannya . ditemani bintang-bintang dan awan-awan kecil .
empat puluh lima menit . Matahari tersenyum diseberang bayang-bayang . tapi bukan pada bayang-bayang .
lima puluh lima menit . Matahari dibelakang bayang-bayang . lalu pergi lagi .
enam puluh menit . bayang-bayang hampir menangis . tiba-tiba Matahari datang . menyuntuh bahu bayang-bayang dan pergi .
hanya dua detik pembalasan penantian itu .
hanya dua detik mata itu saling bertemu .
hanya dua detik . ah . bayang-bayang belum memutuskan untuk pergi .
Jakarta, 19 Mei 2009
.ciel.
Bayang-bayang merindukan Matahari . padahal dia tahu . bahwa Matahari hanya akan datang di pagi hari .
tapi bayang-bayang tidak peduli .
ditulisnya sebait puisi untuk Matahari .
dikirimkannya lewat Angin yang lewat .
awan mendung menertawainya .
berkata karena tak mungkin Matahari akan datang . selama apapun bayang-bayang menunggu . Mathari enggak akan datang .
tapi bayang-bayang tetap menunggu .
satu menit . dua menit .
lima menit . Matahari lewat didepan bayang-bayang . sekilas .
dua puluh lima menit .
tiga puluh menit . Matahari turun dari persenbunyiannya . ditemani bintang-bintang dan awan-awan kecil .
empat puluh lima menit . Matahari tersenyum diseberang bayang-bayang . tapi bukan pada bayang-bayang .
lima puluh lima menit . Matahari dibelakang bayang-bayang . lalu pergi lagi .
enam puluh menit . bayang-bayang hampir menangis . tiba-tiba Matahari datang . menyuntuh bahu bayang-bayang dan pergi .
hanya dua detik pembalasan penantian itu .
hanya dua detik mata itu saling bertemu .
hanya dua detik . ah . bayang-bayang belum memutuskan untuk pergi .
Jakarta, 19 Mei 2009
.ciel.
Izinkan anakku berdarah Minang .
Aku dan Dia bertemu disuatu ketika . dua pasang mata yang saling bertemu . menatap dan saling menatap . berbahasa dengan benik-benik mata . Ketenangan yang ditemukan oleh Aku dalam seluk mata Dia . Bagi Aku, Dia sangat indah .
Hari berganti hari . Aku dan Dia semakin saling memandang . berbahasa dengan benik mata . tapi tak hanya itu . kini Aku dan Dia berkomunikasi lewat sebuah puisi . menghiasi langit dengan pelangi-pelangi puisi . sebentuk sinar dihiasi dengan kata-kata pujangga . bahagianya Aku dan Dia .
Bulan mulai melewati masanya . tahun pun mulai memasuki akhir hidupnya . Aku dan Dia masih bersama . berbahasa dengan benik mata dan puisi . menghiasi pagi, siang, senja hingga malam . tak lelah mereka berkata-kata .melempar pandang bahagia .
Tapi tetap ada yang berbeda . ada yang disembunyikan oleh Aku . Aku mulai berbeda dengan Dia . rasa yang dirasakan oleh Aku tak lagi sama . semakin sering mereka bertemu . semakin rasa itu muncul . tak dapat dilukiskan dengan kata-kata apapun . tapi Aku bersembunyi . dibalik kelamnya takdir . kenyataan bahwa Dia berbeda dengan Aku . perbedaan mendasar . Dia Minang dan Aku Jawa . pahit . mungkin kata itu cukup mewakili . Aku dan Dia terhalang kenyataan . takdir tidak kejam . hanya Adat dan Keadaan yang berkuasa . karena Aku dan Dia tak akan mungkin bersama selamanya . akan selalu dipertanyakan oleh Mereka yang mengenal Dia .
“Akan jadi darah apa anakmu, Dia ? tak tegakah engkau bahwa ia takkan berstatus darah sepertimu .”
Selalu itu yang dikatakan oleh Mereka yang mengenal Dia . salahkah jika Aku mencintai Dia . dengan segala kepasrahan dan keikhlasan Aku menerima Dia . menyepakati kata takdir bahwa Aku dan Dia harus bersatu .
Tapi Dia tetaplah Dia . Dia adalah orang yang berbeda dengan Aku . jika Aku bersama Dia . kasihan nanti anak Aku . akan terpisah dari Dia . apa harus anaknya menjadi Sampah ? tidak bukan . karena itu, Aku meminta kepada Mereka yang mengenal Dia .
“Izinkan anakku berdarah Minang.”
Walaupun tak ada harapan untuk Aku . karena Aku pun telah mendapatkan Kamu . yang telah digariskan untuk Aku . agar Aku bahagia . namun keputusan belum diketuk . dan kesempatan itu akan ada untuk Dia . hingga Aku memutuskan .
Jakarta, 14 Mei 2009
.ciel.pelangi.biru.
Hari berganti hari . Aku dan Dia semakin saling memandang . berbahasa dengan benik mata . tapi tak hanya itu . kini Aku dan Dia berkomunikasi lewat sebuah puisi . menghiasi langit dengan pelangi-pelangi puisi . sebentuk sinar dihiasi dengan kata-kata pujangga . bahagianya Aku dan Dia .
Bulan mulai melewati masanya . tahun pun mulai memasuki akhir hidupnya . Aku dan Dia masih bersama . berbahasa dengan benik mata dan puisi . menghiasi pagi, siang, senja hingga malam . tak lelah mereka berkata-kata .melempar pandang bahagia .
Tapi tetap ada yang berbeda . ada yang disembunyikan oleh Aku . Aku mulai berbeda dengan Dia . rasa yang dirasakan oleh Aku tak lagi sama . semakin sering mereka bertemu . semakin rasa itu muncul . tak dapat dilukiskan dengan kata-kata apapun . tapi Aku bersembunyi . dibalik kelamnya takdir . kenyataan bahwa Dia berbeda dengan Aku . perbedaan mendasar . Dia Minang dan Aku Jawa . pahit . mungkin kata itu cukup mewakili . Aku dan Dia terhalang kenyataan . takdir tidak kejam . hanya Adat dan Keadaan yang berkuasa . karena Aku dan Dia tak akan mungkin bersama selamanya . akan selalu dipertanyakan oleh Mereka yang mengenal Dia .
“Akan jadi darah apa anakmu, Dia ? tak tegakah engkau bahwa ia takkan berstatus darah sepertimu .”
Selalu itu yang dikatakan oleh Mereka yang mengenal Dia . salahkah jika Aku mencintai Dia . dengan segala kepasrahan dan keikhlasan Aku menerima Dia . menyepakati kata takdir bahwa Aku dan Dia harus bersatu .
Tapi Dia tetaplah Dia . Dia adalah orang yang berbeda dengan Aku . jika Aku bersama Dia . kasihan nanti anak Aku . akan terpisah dari Dia . apa harus anaknya menjadi Sampah ? tidak bukan . karena itu, Aku meminta kepada Mereka yang mengenal Dia .
“Izinkan anakku berdarah Minang.”
Walaupun tak ada harapan untuk Aku . karena Aku pun telah mendapatkan Kamu . yang telah digariskan untuk Aku . agar Aku bahagia . namun keputusan belum diketuk . dan kesempatan itu akan ada untuk Dia . hingga Aku memutuskan .
Jakarta, 14 Mei 2009
.ciel.pelangi.biru.
Senin, 11 Mei 2009
inspired .
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana .
dengan kata yang tak sempat disampaikan
kayu pada api yang menjadikannya abu .
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana .
dengan kata yang tak sempat diucapkan
awan pada hujan yang menjadikannya tiada .
-Sapardi Djoko Damono-
sebuah puisi dua bait yang pernuh makna .
begitu menginspirasiku untuk menjadi seorang pujangga .
kukenal puisi itu ditahun keduaku saat kumerasa berbeda dengan yang lainnya .
saat kumerasa benar-benar sendiri .
puisi itu yang menemaniku .
lalu kubuat puisiku yang pertama .
"aku bukanlah seorang yang berbeda
aku hanyalah istimewa
yang tak disadari lainnya
siapa kira aku mau begini
jika boleh meminta aku ingin seperti kalian
hidup normal tanpa apa-apa .
bukan sempurna dan dimanfaatkan ."
kalo baca puisi pertamaku, jadi sedih deh inget dulu .
humph .
tapi gara-gara Sapardi Djoko Damono aku jadi kayak gini . semangat Ciel .
dengan kata yang tak sempat disampaikan
kayu pada api yang menjadikannya abu .
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana .
dengan kata yang tak sempat diucapkan
awan pada hujan yang menjadikannya tiada .
-Sapardi Djoko Damono-
sebuah puisi dua bait yang pernuh makna .
begitu menginspirasiku untuk menjadi seorang pujangga .
kukenal puisi itu ditahun keduaku saat kumerasa berbeda dengan yang lainnya .
saat kumerasa benar-benar sendiri .
puisi itu yang menemaniku .
lalu kubuat puisiku yang pertama .
"aku bukanlah seorang yang berbeda
aku hanyalah istimewa
yang tak disadari lainnya
siapa kira aku mau begini
jika boleh meminta aku ingin seperti kalian
hidup normal tanpa apa-apa .
bukan sempurna dan dimanfaatkan ."
kalo baca puisi pertamaku, jadi sedih deh inget dulu .
humph .
tapi gara-gara Sapardi Djoko Damono aku jadi kayak gini . semangat Ciel .
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana .
dengan kata yang tak sempat disampaikan
kayu pada api yang menjadikannya abu .
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana .
dengan kata yang tak sempat diucapkan
awan pada hujan yang menjadikannya tiada .
-Sapardi Djoko Damono-
sebuah puisi dua bait yang pernuh makna .
begitu menginspirasiku untuk menjadi seorang pujangga .
kukenal puisi itu ditahun keduaku saat kumerasa berbeda dengan yang lainnya .
saat kumerasa benar-benar sendiri .
puisi itu yang menemaniku .
lalu kubuat puisiku yang pertama .
"aku bukanlah seorang yang berbeda
aku hanyalah istimewa
yang tak disadari lainnya
siapa kira aku mau begini
jika boleh meminta aku ingin seperti kalian
hidup normal tanpa apa-apa .
bukan sempurna dan dimanfaatkan ."
kalo baca puisi pertamaku, jadi sedih deh inget dulu .
humph .
tapi gara-gara Sapardi Djoko Damono aku jadi kayak gini . semangat Ciel .
dengan kata yang tak sempat disampaikan
kayu pada api yang menjadikannya abu .
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana .
dengan kata yang tak sempat diucapkan
awan pada hujan yang menjadikannya tiada .
-Sapardi Djoko Damono-
sebuah puisi dua bait yang pernuh makna .
begitu menginspirasiku untuk menjadi seorang pujangga .
kukenal puisi itu ditahun keduaku saat kumerasa berbeda dengan yang lainnya .
saat kumerasa benar-benar sendiri .
puisi itu yang menemaniku .
lalu kubuat puisiku yang pertama .
"aku bukanlah seorang yang berbeda
aku hanyalah istimewa
yang tak disadari lainnya
siapa kira aku mau begini
jika boleh meminta aku ingin seperti kalian
hidup normal tanpa apa-apa .
bukan sempurna dan dimanfaatkan ."
kalo baca puisi pertamaku, jadi sedih deh inget dulu .
humph .
tapi gara-gara Sapardi Djoko Damono aku jadi kayak gini . semangat Ciel .
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana .
dengan kata yang tak sempat disampaikan
kayu pada api yang menjadikannya abu .
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana .
dengan kata yang tak sempat diucapkan
awan pada hujan yang menjadikannya tiada .
-Sapardi Djoko Damono-
sebuah puisi dua bait yang pernuh makna .
begitu menginspirasiku untuk menjadi seorang pujangga .
kukenal puisi itu ditahun keduaku saat kumerasa berbeda dengan yang lainnya .
saat kumerasa benar-benar sendiri .
puisi itu yang menemaniku .
lalu kubuat puisiku yang pertama .
"aku bukanlah seorang yang berbeda
aku hanyalah istimewa
yang tak disadari lainnya
siapa kira aku mau begini
jika boleh meminta aku ingin seperti kalian
hidup normal tanpa apa-apa .
bukan sempurna dan dimanfaatkan ."
kalo baca puisi pertamaku, jadi sedih deh inget dulu .
humph .
tapi gara-gara Sapardi Djoko Damono aku jadi kayak gini . semangat Ciel .
dengan kata yang tak sempat disampaikan
kayu pada api yang menjadikannya abu .
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana .
dengan kata yang tak sempat diucapkan
awan pada hujan yang menjadikannya tiada .
-Sapardi Djoko Damono-
sebuah puisi dua bait yang pernuh makna .
begitu menginspirasiku untuk menjadi seorang pujangga .
kukenal puisi itu ditahun keduaku saat kumerasa berbeda dengan yang lainnya .
saat kumerasa benar-benar sendiri .
puisi itu yang menemaniku .
lalu kubuat puisiku yang pertama .
"aku bukanlah seorang yang berbeda
aku hanyalah istimewa
yang tak disadari lainnya
siapa kira aku mau begini
jika boleh meminta aku ingin seperti kalian
hidup normal tanpa apa-apa .
bukan sempurna dan dimanfaatkan ."
kalo baca puisi pertamaku, jadi sedih deh inget dulu .
humph .
tapi gara-gara Sapardi Djoko Damono aku jadi kayak gini . semangat Ciel .
Selasa, 05 Mei 2009
Tentang Kembalinya Teman Lama. Jadi Bayang-bayang atau Bayangan ?
Kalau ada yang melangkah keluar dari masa lalu yang menghantui saat ini, bolehkah kita menghapuskannya ?
Bolehkah kita menganggapnya enggak pernah ada dan enggak pernah jadi bagian dari hidup kita ?
Bukankah hidup kita sekarang berbeda dengan hidup kita beberapa saat, minggu, bulan, atau tahun yang lalu ?
Atau atas nama nostalgia, kita tidak boleh sama sekali menghapus kannya . kita tidak berhak mengubah masa lalu . karena itu, kita tidak boleh sama sekali menghapuskan apa yang telah terjadi. (diambil dari majalah Chic)
mungikn banyak pertanyaan dan pernyataan seperti itu yang muncul dibenak kita ketika seseorang dimasa lalu kembali hadir di kehidupan kita. saat kita sudah mulai terbiasa dengan ketidak adaan "dia" . aneh rasanya jika "dia" kembali hadir . tapi seperti statement majalah yang saya baca kemudian saya tulis diatas, kita tidak berhak sedikitpun merubah kenangan itu, apalagi menghapuskannya.
namun yang salah adalah ketika kita justru meniunggalkan orang-orang baru yang berusaha mengisi kehidupan kita yang kosong setelah kepergiannya . tak ada yang salah dari orang baru maupun dari orang lama . yang salah hanyalah pemikiran kita yang terlalu mengerucut .
ada sebuah cerita yang menunjukkan bahwa kisah lama, biarlah jadi kisah lama . dan yang perlu diperbaiki adalah sikap lama menjadi sikap baru yang lebih baik untuk merajut kisah baru dengan orang-orang baru .
"Alkisah, seorang pemuda bernama Eru sangat mencintai gadis bernama Amo. berawal dari kisah cinta monyet, mereka berdua menjalin kasih sejak usia 12 tahun. saling ketertarikan antara mereka begitu kuat. dan tak ada yang dapat memisahkan mereka kala itu. suatu hari, keduanya mengikrarkan janji untuk selalu bersama. Eru dan Amo. di usia mereka yang baru menginjak 15 tahun, mengucapkan janji suci disebuah pematang sawah dengan semilir angin dan terik senja sebagai saksi. Eru berjanji akan selalu ada untuk Amo. menemani Amo kapanpun dibutuhkan. dan Amo berjanji, akan menyayangi Eru dan tak akan meninggalkan Eru selamanya. sebagai pengikat mereka, Eru mengeluarkan statement, jika Amo meninggalkan Eru, maka Eru tak akan menunggu Amo sampai kapanpun. inilah titik keegoisan Eru. tapi ini semua dilakukan agar Amo tak pernah pergi.
tahun berganti tahun. sudah 10 tahun Eru dan Amo bersama. meskipun belum saling mengikat. mereka kemana-mana bersama. menyelesaikan semuanya bersama-sama. tiap ada masalah selalu dirundingkan bersama-sama. memang 4 tahun belakangan Eru harus keluar kota dan menuntut ilmu di Negeri Awan. demi meluluskan cita-cita kedua orang tuanya. tapi mereka berdua tak pernah putus berkomunikasi.
di tahun kelima, akhirnya Eru pulang setelah mendapatkan ijazah kelulusannya. dengan predikat cumlaude. betapa bangganya Amo. kemudian, Eru mencoba peruntungan. dicarinya pekerjaan disana-sini. akhirnya ada pekerjaan yang cocok untuk Eru. Juru Tulis Istana. baru setahun bekerja, Eru sudah mantap untuk meminang Amo. dengan kesungguhan hati datangalah ia kerumah Amo.
namun apa yang terjadi. yang dilihatnya sepasang janur kuning melengkung disana. dan ternyata Amo menikah dengan Arioso. betapa terpukulnya Eru. tapi ia bangkit. sesuai janjinya yang terakhir. ia pergi dan tak akan pernah mewnunggu. karena ia menyadari ia tak akan pernah bisa lagi bersama Amo.
2 tahun berlalu. Eru bertemu dengan Jani. setelah sebulan berkenalan dan dirasa cukup meyakinkan. akhirnya kali ini, Eru mencoba untuk melamar jani. ini dilakukannya tanpa menunggu lagi. karena belajar dari pengalaman dengan Amo, ia tak akan menunggu lagi. akhirnya lamaran itu diterima dan Eru pun menikah Dengan Jani.
17 tahun berlalu. Eru dan jani semakin Bahagia. mereka sudah memiliki putri dan putra. Satu putri bernama Lou, dua putra kembar bernama Cha dan Fha. Eru dengan bijaksana mengajarkan akan kisahnya agar dipelajari. Jani menyetujuinya karena ia telah mengetahui cerita itu sebelumnya. ketiga anaknya semakin mengerti akan kondisi kedua orang tuanya. penuh perjuangan baik cinta, karir dan keluarga. semua itu butuh proses. keluarga yang bahagia. the end .
sebenarnya ingin itu yang ditulis cerita ini. tapi ternyata kisah berkata lain. ada sebuah cerita lagi. Amo datang setelah pernikahan itu menjalani tahun ke 19. menangis AMo di depan Eru dan Jani. mengatakan bahwa Arioso telah sangat jahat padanya. dan meninggalkannya.
tak ada kata dilema pada hati Eru. yang dikatakannya. Amo adalah masa lalu. yang tak akan pernah terhapus ataupun dihapus. hanya saja tak akan ada pengulangan. karena Jani telah menjadi kisahnya yang baru yang akan terus dibina.
akhirnya, Amo pergi entah kemana."
pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah itu adalah kita tidak bisa merubah apapun dari masa lalu. yang perlu dilakukan ketika masa lalu itu kembali datang, biarlah jadi masa lalu, jangan sakiti orang-orang baru dengan menganggapnya tidak penting karena kehadiran orang dimasa lalu. karena, kita tidak tahu apa yang akan jadi masa depan kita.
kalo gw pribadi sih. gw akan terima orang-orang baru. siapapun itu. dan apapun yang ia lakukan pada kita. karena enggak ada yang salah dengan mencoba kisah baru dengan orang baru. yang salah adalah kalo kita terus terpaku pada masa lalu padahal kita tak bisa meraih apa-apa.
pernah inget gak sih? ada yang bilang kalo "hal terjauh yang tak bisa diraih adalah MASA LALU." ya itu benar sekali. meskipun hanya satu detik di masa lalu. kita tak akan bisa kembali. dan meskipun hanya satu detik sebuah kenangan dimasa lalu. kita tetap tak akan bisa mengubahnya.
Jakarta, 5 Mei 2009
^_C.I.E.L_^
Bolehkah kita menganggapnya enggak pernah ada dan enggak pernah jadi bagian dari hidup kita ?
Bukankah hidup kita sekarang berbeda dengan hidup kita beberapa saat, minggu, bulan, atau tahun yang lalu ?
Atau atas nama nostalgia, kita tidak boleh sama sekali menghapus kannya . kita tidak berhak mengubah masa lalu . karena itu, kita tidak boleh sama sekali menghapuskan apa yang telah terjadi. (diambil dari majalah Chic)
mungikn banyak pertanyaan dan pernyataan seperti itu yang muncul dibenak kita ketika seseorang dimasa lalu kembali hadir di kehidupan kita. saat kita sudah mulai terbiasa dengan ketidak adaan "dia" . aneh rasanya jika "dia" kembali hadir . tapi seperti statement majalah yang saya baca kemudian saya tulis diatas, kita tidak berhak sedikitpun merubah kenangan itu, apalagi menghapuskannya.
namun yang salah adalah ketika kita justru meniunggalkan orang-orang baru yang berusaha mengisi kehidupan kita yang kosong setelah kepergiannya . tak ada yang salah dari orang baru maupun dari orang lama . yang salah hanyalah pemikiran kita yang terlalu mengerucut .
ada sebuah cerita yang menunjukkan bahwa kisah lama, biarlah jadi kisah lama . dan yang perlu diperbaiki adalah sikap lama menjadi sikap baru yang lebih baik untuk merajut kisah baru dengan orang-orang baru .
"Alkisah, seorang pemuda bernama Eru sangat mencintai gadis bernama Amo. berawal dari kisah cinta monyet, mereka berdua menjalin kasih sejak usia 12 tahun. saling ketertarikan antara mereka begitu kuat. dan tak ada yang dapat memisahkan mereka kala itu. suatu hari, keduanya mengikrarkan janji untuk selalu bersama. Eru dan Amo. di usia mereka yang baru menginjak 15 tahun, mengucapkan janji suci disebuah pematang sawah dengan semilir angin dan terik senja sebagai saksi. Eru berjanji akan selalu ada untuk Amo. menemani Amo kapanpun dibutuhkan. dan Amo berjanji, akan menyayangi Eru dan tak akan meninggalkan Eru selamanya. sebagai pengikat mereka, Eru mengeluarkan statement, jika Amo meninggalkan Eru, maka Eru tak akan menunggu Amo sampai kapanpun. inilah titik keegoisan Eru. tapi ini semua dilakukan agar Amo tak pernah pergi.
tahun berganti tahun. sudah 10 tahun Eru dan Amo bersama. meskipun belum saling mengikat. mereka kemana-mana bersama. menyelesaikan semuanya bersama-sama. tiap ada masalah selalu dirundingkan bersama-sama. memang 4 tahun belakangan Eru harus keluar kota dan menuntut ilmu di Negeri Awan. demi meluluskan cita-cita kedua orang tuanya. tapi mereka berdua tak pernah putus berkomunikasi.
di tahun kelima, akhirnya Eru pulang setelah mendapatkan ijazah kelulusannya. dengan predikat cumlaude. betapa bangganya Amo. kemudian, Eru mencoba peruntungan. dicarinya pekerjaan disana-sini. akhirnya ada pekerjaan yang cocok untuk Eru. Juru Tulis Istana. baru setahun bekerja, Eru sudah mantap untuk meminang Amo. dengan kesungguhan hati datangalah ia kerumah Amo.
namun apa yang terjadi. yang dilihatnya sepasang janur kuning melengkung disana. dan ternyata Amo menikah dengan Arioso. betapa terpukulnya Eru. tapi ia bangkit. sesuai janjinya yang terakhir. ia pergi dan tak akan pernah mewnunggu. karena ia menyadari ia tak akan pernah bisa lagi bersama Amo.
2 tahun berlalu. Eru bertemu dengan Jani. setelah sebulan berkenalan dan dirasa cukup meyakinkan. akhirnya kali ini, Eru mencoba untuk melamar jani. ini dilakukannya tanpa menunggu lagi. karena belajar dari pengalaman dengan Amo, ia tak akan menunggu lagi. akhirnya lamaran itu diterima dan Eru pun menikah Dengan Jani.
17 tahun berlalu. Eru dan jani semakin Bahagia. mereka sudah memiliki putri dan putra. Satu putri bernama Lou, dua putra kembar bernama Cha dan Fha. Eru dengan bijaksana mengajarkan akan kisahnya agar dipelajari. Jani menyetujuinya karena ia telah mengetahui cerita itu sebelumnya. ketiga anaknya semakin mengerti akan kondisi kedua orang tuanya. penuh perjuangan baik cinta, karir dan keluarga. semua itu butuh proses. keluarga yang bahagia. the end .
sebenarnya ingin itu yang ditulis cerita ini. tapi ternyata kisah berkata lain. ada sebuah cerita lagi. Amo datang setelah pernikahan itu menjalani tahun ke 19. menangis AMo di depan Eru dan Jani. mengatakan bahwa Arioso telah sangat jahat padanya. dan meninggalkannya.
tak ada kata dilema pada hati Eru. yang dikatakannya. Amo adalah masa lalu. yang tak akan pernah terhapus ataupun dihapus. hanya saja tak akan ada pengulangan. karena Jani telah menjadi kisahnya yang baru yang akan terus dibina.
akhirnya, Amo pergi entah kemana."
pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah itu adalah kita tidak bisa merubah apapun dari masa lalu. yang perlu dilakukan ketika masa lalu itu kembali datang, biarlah jadi masa lalu, jangan sakiti orang-orang baru dengan menganggapnya tidak penting karena kehadiran orang dimasa lalu. karena, kita tidak tahu apa yang akan jadi masa depan kita.
kalo gw pribadi sih. gw akan terima orang-orang baru. siapapun itu. dan apapun yang ia lakukan pada kita. karena enggak ada yang salah dengan mencoba kisah baru dengan orang baru. yang salah adalah kalo kita terus terpaku pada masa lalu padahal kita tak bisa meraih apa-apa.
pernah inget gak sih? ada yang bilang kalo "hal terjauh yang tak bisa diraih adalah MASA LALU." ya itu benar sekali. meskipun hanya satu detik di masa lalu. kita tak akan bisa kembali. dan meskipun hanya satu detik sebuah kenangan dimasa lalu. kita tetap tak akan bisa mengubahnya.
Jakarta, 5 Mei 2009
^_C.I.E.L_^
Langganan:
Postingan (Atom)